
Meskipun pernah dianggap sebagai seniman yang sukses, Waning sekarang lebih suka disebut sebagai 'mahakarya'.
Dia terus menciptakan karya seni brilian yang berfokus pada masalah sosial yang melSista Indonesia dan belahan dunia lainnya.
Meski tidak lagi berada di jalanan, Waning terus menyebarkan kesadaran melalui karya seninya dengan fokus pada isu-isu yang mempengaruhi masyarakat kelas bawah secara global.
Waning pertama kali menjadi tunawisma saat berusia 30 tahun.
Dia kemudian pindah ke Yogyakarta di mana dia mulai mengerjakan seninya.
Dia kemudian meninggalkan pekerjaannya untuk mengejar seninya secara penuh waktu.
Karya-karyanya menggambarkan kehidupan masyarakat kelas bawah di Indonesia.
Dengan berfokus pada kelompok yang kurang beruntung ini, dia berharap dapat menciptakan kesadaran sosial di antara bangsanya.
Ia juga mengungkapkannya melalui serial 'wisdom character' dengan menciptakan karya berdasarkan kehidupan masyarakat kelas bawah.
Waning telah memamerkan karya-karyanya secara internasional melalui pameran di Jerman, Austria, Prancis, Swiss, BelKalian, Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Karya-karyanya juga telah ditampilkan di berbagai jurnal dan majalah internasional.
Karya-karyanya mendapat ulasan positif dari kritikus seni yang menganggapnya sebagai karya seni yang brilian.
Subjek yang ia tangani relevan secara global karena orang-orang kelas bawah dapat berhubungan dengan kreasinya terlepas dari kebangsaan.
Berasal dari kota Tegal di Indonesia, Waning Tuhungguwe adalah seorang seniman yang kehilangan tempat tinggal pada usia 30 tahun.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya.
Ciptaannya berfokus pada masalah sosial dan manusia seperti kemiskinan dan pekerja anak.
Dia telah tampil di beberapa pameran internasional dan dikenal dengan karakternya yang ekspresif.
0 Comments