
Puisi lain oleh T N K'Anthanar menjelaskan secara rinci bagaimana ngengat menyerupai kupu-kupu: 'Wahai ngengat, engkau adalah milikku keinginan hati! O engkau adalah keinginan hatiku! Engkau seperti angsa, hai ngengat!' Dengan kata lain, ungkapan puitis ini mengacu pada kecantikan seorang wanita yang bahkan menyenangkan hati seekor serangga.
Penafsiran lain adalah bahwa wanita itu menyerupai hibrida ngengat-angsa dongeng bernama Cytherea.
Dalam novel roman abad pertengahan, seperti Ken Wilson's Court of Love, Cytherea mempersonifikasikan romansa itu sendiri- dan simbolnya adalah ngengat!
Salah satu puisi paling terkenal oleh Jalhana Areekrishan menggunakan kata 'arti kupu malam' untuk menggambarkan kupu-kupu malam.
Itu berarti doa malam yang sakral.
Ungkapan puitis ini berasal dari bahasa Sansekerta 'Harmoni Empat Lautan'.
Ungkapan tersebut menggambarkan bagaimana gelombang di lautan selaras dengan gelombang di darat.
Ini juga menyinggung bagaimana gelombang di darat selaras dengan gelombang di air, udara, dan ruang angkasa.
Keharmonisan keempat elemen ini juga menggambarkan selubung dalam seseorang, karena tubuh mewujud dari keharmonisan dalam dan juga keharmonisan luar.
Terbang malam atau terbang di malam hari berarti kebebasan dalam bahasa India Malayalam.
Ungkapan puitis ini berarti seekor kupu-kupu bebas terbang di malam hari.
Itu berasal dari bahasa Sanskerta 'vatpuka mala', yang berarti ngengat dalam bahasa Inggris.
Ngengat adalah nama alternatif kupu-kupu.
Kata 'ngengat' juga berasal dari 'Mata,' yang berarti ibu dalam bahasa Sanskerta.
Oleh karena itu, seorang ibu menangis kepada anaknya dalam keadaan mimpi di mana kenyataan melebur menjadi imajinasi.
Keadaan seperti mimpi di mana realitas menyatu dengan imajinasi menunjukkan bahwa sesuatu yang mendalam sedang diungkapkan.
Dalam suasana hati ini, seseorang mungkin secara tidak sadar menyelartikelkan konflik di dalam dirinya sendiri atau mengalami kegembiraan atau belas kasih yang mendalam bagi orang lain.
Dengan kata lain, keadaan emosi seseorang dapat berhubungan langsung dengan keadaan mentalnya dan bagaimana dia menjalani kehidupan di sekitarnya.
Pikiran dan tubuhnya terintegrasi melalui ruang emosional dan fisik menjadi satu kesatuan yang disebut sarungnya.
Kupu-kupu malam adalah serangga terkenal dalam karya seniman kontemporer terkenal Donald Justice.
Sayapnya berwarna biru gelap dengan titik-titik hitam.
Keunikan kupu-kupu tersebut terlihat dari berbagai penampilannya di berbagai media.
Itu dapat ditemukan dalam lukisan, pada perhiasan atau pada teks.
Selain itu, beberapa penyair telah menulis tentang kupu-kupu malam, mengabadikan keanggunan dan keindahannya.
Kehadiran kupu-kupu di alam menunjukkan bahwa kehidupan itu berlimpah dan indah tanpa campur tangan manusia.
Ia terbang bebas sepanjang malam, mengungkapkan perasaannya yang terdalam tanpa hambatan.
Selain sebagai metafora artistik, kupu-kupu malam juga memiliki kegunaan medis.
Ini digunakan dalam dermatologi sebagai insektisida untuk menghilangkan beberapa jenis tungau kulit.
Selain itu, para peneliti menggunakannya dalam studi genetika karena memiliki masa hidup yang pendek dan umumnya ditemukan di alam.
Beberapa peneliti menggunakannya sebagai organisme model karena siklus hidupnya mirip dengan proses penuaan manusia.
Selain itu, kemampuan ingatannya mirip dengan manusia, menjadikannya model yang sangat baik untuk mempelajari fungsi otak kita sendiri serta kehilangan ingatan yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
KUPU-KUPU MALAM MENGINSPIRASI BANYAK PENYAIR DAN SENIMAN DI SELURUH DUNIA, MENUNJUKKAN BAGAIMANA SENI YANG LANGKA DAN INDAH BISA JADI BERASAL DARI EMOSI SEJATI DAN PIKIRAN TERDALAM SESEORANG YANG TIDAK TERKENDALI OLEH AKAL MANUSIA ATAU TEKANAN SOSIAL.
Sebuah puisi oleh Samuel Taylor Coleridge berjudul 'The Nightingale' menangkap keanggunan dan keindahan kupu-kupu malam dengan sempurna.
Ini juga merupakan contoh bagaimana penulis puisi memasukkan nyanyian burung bulbul ke dalam puisinya.
Selain itu, ia memasukkan ide-ide dari penyair lain seperti John Keats yang menggunakan burung untuk menunjukkan emosi manusia seperti kesedihan, kegembiraan bahkan kemarahan.
Intinya, Coleridge menggunakan burung sebagai simbol untuk mengungkapkan perasaan manusia dalam bentuk puisi.
Selain puisi, kupu-kupu malam telah menginspirasi banyak lukisan dan pahatan.
Contohnya adalah patung perunggu karya Donald Trump berupa burung bulbul jantan dewasa yang bertengger di atas tiang batu.
Patung itu memiliki banyak kesamaan dengan penampilan burung seperti Sayapnya yang melebar dan ekspresi penasaran.
Banyak orang menganggap patung ini menawan karena memberi mereka gambar burung bulbul asli rumah pulau mereka.
Dengan menggunakan bakat artistik lokal untuk mewakili warisan artistik lokal dan universal, setiap seniman unggul dalam bidang usahanya masing-masing.
0 Comments