BEBERAPA SISWA TIDAK MENYUKAI GAGASAN MENGGUNAKAN LAPTOP UNTUK STUDI MEREKA.

Misalnya, Tuan Oposisi terhadap unyil tidak menyukai gagasan itu; karenanya, dia menyimpan laptopnya di dalam kotak.

Meskipun dia menganggap dirinya ahli dalam menghindari laptopnya dengan cara apa pun, dia kadang-kadang menemukannya di bawah tempat tidur atau di lemarinya.

Ia juga memiliki kebiasaan membuang laptopnya dari jendela mobil atau menghancurkannya dengan palu.

Singkatnya, Pak Ogah unyil adalah orang yang tidak biasa tapi tetap menarik.


Menurut Pak Ogah unyil, laptop berbahaya dan hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.

Bahayanya adalah seorang siswa tidak berhasil menghindari laptopnya dan secara tidak sengaja menghancurkannya.

Komputernya yang tidak berfungsi juga dapat merusak peralatan elektronik lainnya di sekolah atau di rumah.

Karena alasan tersebut, Pak Ogah ke unyil menyimpan laptopnya di dalam kotak di bawah tempat tidurnya.

Ketika dia menggunakan laptopnya untuk tugas sekolah, dia membawanya setiap saat dan menghindari penggunaan meja atau kursinya untuk tujuan itu.

ANEHNYA, MR.

Averse to the unyil tampaknya tidak masalah menggunakan komputer desktopnya untuk tugas sekolah; ini karena komputer desktop cenderung menghasilkan emisi elektromagnetik yang berbahaya.

Meskipun dia masih menghindari menggunakan laptopnya untuk tugas sekolah, terkadang dia akan membawanya ke kelas agar dia dapat menyelartikelkan tugas di laptop tersebut.

Memang ada kalanya Pak Ogah ke teman sekelas unyil memintanya untuk menyelartikelkan tugas pekerjaan rumah di laptop mereka; setelah mempelajari cara menghindari mekanisme penghindaran Mr.

Averse, mereka tahu bahwa mereka dapat mengKalianlkannya saat mereka membutuhkan komputer untuk tugas atau ujian.

Mr.

Overse to the unyil memberikan contoh keberanian dan dedikasi yang mengagumkan untuk mengatasi gangguan obsesif-kompulsif untuk menghindari laptopnya dengan cara apa pun.

Namun, karena dia belum belajar bagaimana menggunakan komputer desktopnya secara efektif, dia masih membawa laptopnya ke mana-mana ketika dia di rumah atau di sekolah dan menghindari penggunaan meja atau kursinya untuk tujuan itu.

Namun demikian, karena ketabahannya dalam menghadapi kesulitan dan disiplin diri dalam mengatasi dorongan terhadap perilaku menghindar, Pak Onlyofone pada akhirnya akan mengatasi semua keanehan Pak Averse dan menjadi siswa teladan sekali lagi!